KEPOMPONG TERBANG
Dulu......
Pernah terbesit rasa menyesal yang mendalam "kenapa aku harus hidup?", "kenapa aku tak seperti mereka?", kenapa dan kenapa lainnya
Dulu.....
Saat usiaku masih mulai pubertas, terlalu banyak
Melankolis hidup yang menggelikan
Drama sekolah, drama hubungan, drama keluarga
Aku seperti membuat drama series setiap hari, dan itu terus berkelanjutan
Sampai....
Suatu pagi seekor kupu-kupu merobek kepompongnya dan terbang mengepakan sayap ke arah ku, seperti mengisyaratkan sapaan pada dunia baru "cantik" batinku. Aku terus memperhatikannya terbang ditelan awan. TUNGGU..!! Bukannya dia kepompong jelek yang hinggap seminggu di pekarang rumah ku, LAH TADI APAAN?
Bodohya aku yang hanya suka menghakimi dunia tanpa tau dunia seperti apa?
Pernah terbesit rasa menyesal yang mendalam "kenapa aku harus hidup?", "kenapa aku tak seperti mereka?", kenapa dan kenapa lainnya
Dulu.....
Saat usiaku masih mulai pubertas, terlalu banyak
Melankolis hidup yang menggelikan
Drama sekolah, drama hubungan, drama keluarga
Aku seperti membuat drama series setiap hari, dan itu terus berkelanjutan
Sampai....
Suatu pagi seekor kupu-kupu merobek kepompongnya dan terbang mengepakan sayap ke arah ku, seperti mengisyaratkan sapaan pada dunia baru "cantik" batinku. Aku terus memperhatikannya terbang ditelan awan. TUNGGU..!! Bukannya dia kepompong jelek yang hinggap seminggu di pekarang rumah ku, LAH TADI APAAN?
Bodohya aku yang hanya suka menghakimi dunia tanpa tau dunia seperti apa?
Sekarang....
Saat usiaku menginjak remaja, tak ada yang berubah kecuali pikiran ku, semenjak pertemuan ku dengan kupu-kupu itu. Mata ku mulai melihat dunia bukan hanya sekedar bongkahan bola yang menyeramkan, tapi banyak kehidupan yang seharusnya dipelajari
Sudah tak ada drama series disetiap hari, walau aku masih menjadi pemeran utama. Tapi dalam mengendalikan diri
Semua manusia berkembang, bukankah seharusnya pola pikir juga harus berkembang? semua berproses, bukankah seharusnya hidup juga berproses? Dan kupu-kupu lah yang mengajarkanku seberapa berartinya sebuah perkembangan dan proses dalam hidup
Tak semua yang lahir harus rupawan, kaya, pintar. Tapi semua memiliki peluang untuk menjadi seperti itu. Dan dalam prosesnya butuh banyak waktu yang dihabiskan, butuh banyak keikhlasan yang direlakan, butuh banyak usaha yang diperjuangkan. Belum lagi berkembang yang harus dialami butuh banyak pelajaran yang harus diambil, butuh banyak hal baru yang harus dicoba
Tak semudah yang dibayangkan, terlalu melelahkan bukan? Tapi satu hal yang akan membuat bertahan NIKMATIN AJA ALURNYA..!! Karena pada masa-masa itu, rasa manisnya tercipta
Kepompong tak pernah mengeluh walau harus seminggu, dua minggu, bahkan 20 hari bertahan di ranting pohon sampai menjadi kupu-kupu cantik.
Lalu bagaimana dengan manusia-manusia bodoh yang ingin sempurna tanpa usaha? Kupu-kupu terlalu kecil dari manusia, tapi ia bisa jadi guru dalam hidup
Seberapa bertahan yang dialami, sebegitu juga hasil yang didapat
Saat usiaku menginjak remaja, tak ada yang berubah kecuali pikiran ku, semenjak pertemuan ku dengan kupu-kupu itu. Mata ku mulai melihat dunia bukan hanya sekedar bongkahan bola yang menyeramkan, tapi banyak kehidupan yang seharusnya dipelajari
Sudah tak ada drama series disetiap hari, walau aku masih menjadi pemeran utama. Tapi dalam mengendalikan diri
Semua manusia berkembang, bukankah seharusnya pola pikir juga harus berkembang? semua berproses, bukankah seharusnya hidup juga berproses? Dan kupu-kupu lah yang mengajarkanku seberapa berartinya sebuah perkembangan dan proses dalam hidup
Tak semua yang lahir harus rupawan, kaya, pintar. Tapi semua memiliki peluang untuk menjadi seperti itu. Dan dalam prosesnya butuh banyak waktu yang dihabiskan, butuh banyak keikhlasan yang direlakan, butuh banyak usaha yang diperjuangkan. Belum lagi berkembang yang harus dialami butuh banyak pelajaran yang harus diambil, butuh banyak hal baru yang harus dicoba
Tak semudah yang dibayangkan, terlalu melelahkan bukan? Tapi satu hal yang akan membuat bertahan NIKMATIN AJA ALURNYA..!! Karena pada masa-masa itu, rasa manisnya tercipta
Kepompong tak pernah mengeluh walau harus seminggu, dua minggu, bahkan 20 hari bertahan di ranting pohon sampai menjadi kupu-kupu cantik.
Lalu bagaimana dengan manusia-manusia bodoh yang ingin sempurna tanpa usaha? Kupu-kupu terlalu kecil dari manusia, tapi ia bisa jadi guru dalam hidup
Seberapa bertahan yang dialami, sebegitu juga hasil yang didapat
Comments